Skip to main content

Toilet Magic Anti Muslim

Saya paling gak suka sama toliet kering seperti yang ada di toilet bioskop transmart banyumanik ini.

Kejadiannya saat nonton di transmart. Kantung kemih rasanya sudah rembes nahan air surga yang membludak dan nahan dingin, basah, kebes dari dengkul sampai ujung kaki, basah kehujanan dari awal film. Sore itu hujan deras, sampai sepatu sudah kaya kubangan, menggenang, tinggal dikasih lele atau wader.

Setelah film selesai, toilet pasti Ramai sepeerti bubaran pulang kerja atau macetnya mudik lebaran. Alhirnya ada toilet berdiri yang kosong. Anyway Cara pipis yang benar sudah khatam kan? Prosesnya masih sama seperti biasa, buka armor, membidik dan execute "ahhhhh...." rasanya lega. Tapi setelah lega, malah muncul masalah lain yang mengganggu kedamaian dunia. Ini barang bukti tertinggal, tergeletak pasrah di cawan porselin. Tombol flush, tuas atau gagang sentornya mana? Sudah tengok kanan kiri, ngintip bawah juga tidak ada. Ya Tuhan, kasih saya air buat wawik, tisu juga boleh, apakah kau ijinkan aku langsung menyimpan rapat pada sarangnya? "aku najisss, najiss!" memandang kedua tangan.

"DAMN!" Giliran ditinggal, mundur 2 langkah airnya nyentor sendiri. Maju lagi airnya mati. Ini magic dari mana? Slam, ndesonya jangan keterlaluan deh! Itu namanya pakai sensor. Sempat kepikiran buat main-main sensor, matihidupkan air dengan sensor, tapi saya urungkan demi kenyamanan masyarakat di toilet umum.

Bagi muslim pastinya tidak suka toilet seperti ini, bagus sih tapi sepertinya perlu disediakan juga air dan tisu untuk cuci-cuci. Soo... toilet kering seperti ini bakal jadi pilihan terakhir saya, kalau gak ada toilet duduk atau jongkok.

@slamsr
100kata
OKT2018

Comments

Popular posts from this blog

Mau Masak Nasi Goreng atau Bakar Warung?

"Mas, ini mau masak nasi goreng atau mau bakar warung?” Batin saya ketika menyaksikan cara masak Mas Jhon sang pria gempal berjenggot tajam. Kayanya masnya bekas pesulap atau pemain debus, itu cipratan api hampir menjilat mbun mbunan kepalanya. Salah satu warung nasi goreng di Alun Alun Bung Karno ini masaknya lebay, kebanyakan gaya, tapi cukup menghibur. Api meluber dari wajan sampai menyembur seperti fire gun tentara Nazi. Katanya ini bukanlah sulap, melainkan efek dari kuah kaldu dan minyak yang bersentuhan dengan api. Jadi teringat dengan adegan cafe bar bar dari Purowodadi yang lempar panci, wajan, lempar kompor, lempar solet. LHOSSSS! Lalu bagaimana rasanya setelah dibumbui efek jurus ninja semburan api ini? Ada yang spesial? Egak tahu, saya cuma lewat nyari ketela goreng. Yang dimasak juga bukan nasi goreng, tetapi bakmi godog.

Mitos Sial Ketiban Tai Cicak

Sial adalah ketika ketiban tai cicak. Tetapi, pernah merasa gak, bahwa cicak itu nelek hanya di sudut-sudut tertentu di dalam rumah? Begini kejadiannya; Suatu malam ketika sedang rapat RT di rumah tetangga. Tidak ada hujan dan angin, tiba-tiba mak tlepok ada yang jatuh di kepala, nyangkut di rambut yang kebetulan tidak pakai peci. "Wah ... gembus! tai cicak nih!" Dari suaranya yang tidak keras dan ada sedikit basah dingin, 90% saya menebak ini tai cicak. Sialnya, sudah tahu itu tai cicak, tapi kenapa masih saya pegang dan sempat saya baui. "nah tenan tho, tai cicak" . Sialnya di situ, sudah tahu tai cicak tapi kenapa masih diambu! Tapi kebiasaan itu bukan hanya sendiri, 80% orang yang saya tanyai bilang juga melakukan hal yang sama dengan saya. Kamu begitu juga gak? Nah, untuk meminimalisir dan menghindari sial kejatuhan tai cicak , terutama di rumah yang belum ada plavonnya, sebaiknya tidak duduk atau berada di bawah bubungan, kuda-kuda, gording dan p

Menari Dalam Hangatnya Air Hujan - Tlatar

:. Di Kolam lebih hangat Minggu sore rencana renang, tapi cuaca hujan deras. Tidak ada yang berani masuk ke kolam, hanya ban hitam yang nekat mengapung hujan-hujanan di tengah kolam. Manusia-manusia mencari kehangatan yang dingin di ruang ganti atau meninggu hujan sedikit reda. Bagaimana ini? Sudah jauh-jauh ke tlatar tapi malah hujan deras. Menunggu hujan reda mungkin keburu gelap, kolam ditutup. Rugi kalau tidak renang. Akhirnya Saya nyemplung ke kolam ditemani hujan. Airnya gak dingin seperti yang dibayangkan kok. Malah lebih dingin jika meringkuk diam di sudut kolam menunggu hujan reda. Kemudian ada 2 orang menyusul, 3, dan akhirnya ada 6 orang berenang dalam hujan. Awas, geledek. A post shared by Slamet Riyadi (@slamsr) on Feb 13, 2018 at 3:55am PST Haiii.... balik lagi ke 100 kata yak. Awalnya pengen 1 post/hari, tapi kok ya keteter. Oke, Saya coba mulai lagi. Pada nyimak laporan cuaca akhir-akhir ini gak? Khusunya di wilayah Semarang dan Boyolali. Hujan turun ha