Skip to main content

Pernah Lihat Wanita Bercadar Makan di Warung? Caranya Begini?

Malam ini makan di luar lagi. Lha kenapa? Apa sedang marahan sama istri terus tidak dimasakin? Jawabnya "enggak." Kebetulan sedang merayakan sesuatu dengan istri.

"Makan apa, Yah?" Tanya istri.
"lha kamu pengen apa?" meluk istri dari belakang.
"Ditanya kok malah nanya balik?"
"Pengen apa, penyetan? Atau Kwe tiaw Cak Maman?" Sambil menggoda, colek colek pipi.
"Cak maman boleh, deh"
"Cak Maman bosen ding. Kalau Warung Nasgor deket alfamaret, mau?"
" Enak gak? Nek gak enak tak dendo!" Njiwit perut.
"Whuuuueeeeenak.. Whuuuenak! Sediyeeep.." Sengaja sambil nyembur nyembur dikit supaya meyakinkan.

Langsung starter PAJERO NO 2.

Sampai di Nasgor JackKosem, saya langsung pesen Kwe tiaw goreng dan mie goreng, pedesnya sedengan. Selang 10 menit dihidangkan, piring langsung bersih walaupun agak kasinan.

Kemudian datang 3 wanita bercadar hitam dan duduk di meja sebelah kanan. Saya penasaran, bagaimana cara mereka makan?

"Yah, yuk pulang?" Istri ngajak pulang.
"Sik, pengen lihat cara makannya gimana" bisik bisik, suranya dipelankan, lirih diturunkan ke level angka 4/10.
"caranya dibuka, masukin dari bawah!" sok tau.
"Halah! Kosek! Tunggu bentar"

Lamaaaakkkk!
Karena antrian pesanan JeckKosem masih banyak, dan bakal lama, istri juga sudah colak colek, Akhirnya pulang dengan tanda tanya. Gimana sih cara makannya kalau bercadar gitu?

@slamsr
SEP2018

Comments

Popular posts from this blog

Mau Masak Nasi Goreng atau Bakar Warung?

"Mas, ini mau masak nasi goreng atau mau bakar warung?” Batin saya ketika menyaksikan cara masak Mas Jhon sang pria gempal berjenggot tajam. Kayanya masnya bekas pesulap atau pemain debus, itu cipratan api hampir menjilat mbun mbunan kepalanya. Salah satu warung nasi goreng di Alun Alun Bung Karno ini masaknya lebay, kebanyakan gaya, tapi cukup menghibur. Api meluber dari wajan sampai menyembur seperti fire gun tentara Nazi. Katanya ini bukanlah sulap, melainkan efek dari kuah kaldu dan minyak yang bersentuhan dengan api. Jadi teringat dengan adegan cafe bar bar dari Purowodadi yang lempar panci, wajan, lempar kompor, lempar solet. LHOSSSS! Lalu bagaimana rasanya setelah dibumbui efek jurus ninja semburan api ini? Ada yang spesial? Egak tahu, saya cuma lewat nyari ketela goreng. Yang dimasak juga bukan nasi goreng, tetapi bakmi godog.

Mitos Sial Ketiban Tai Cicak

Sial adalah ketika ketiban tai cicak. Tetapi, pernah merasa gak, bahwa cicak itu nelek hanya di sudut-sudut tertentu di dalam rumah? Begini kejadiannya; Suatu malam ketika sedang rapat RT di rumah tetangga. Tidak ada hujan dan angin, tiba-tiba mak tlepok ada yang jatuh di kepala, nyangkut di rambut yang kebetulan tidak pakai peci. "Wah ... gembus! tai cicak nih!" Dari suaranya yang tidak keras dan ada sedikit basah dingin, 90% saya menebak ini tai cicak. Sialnya, sudah tahu itu tai cicak, tapi kenapa masih saya pegang dan sempat saya baui. "nah tenan tho, tai cicak" . Sialnya di situ, sudah tahu tai cicak tapi kenapa masih diambu! Tapi kebiasaan itu bukan hanya sendiri, 80% orang yang saya tanyai bilang juga melakukan hal yang sama dengan saya. Kamu begitu juga gak? Nah, untuk meminimalisir dan menghindari sial kejatuhan tai cicak , terutama di rumah yang belum ada plavonnya, sebaiknya tidak duduk atau berada di bawah bubungan, kuda-kuda, gording dan p

Menari Dalam Hangatnya Air Hujan - Tlatar

:. Di Kolam lebih hangat Minggu sore rencana renang, tapi cuaca hujan deras. Tidak ada yang berani masuk ke kolam, hanya ban hitam yang nekat mengapung hujan-hujanan di tengah kolam. Manusia-manusia mencari kehangatan yang dingin di ruang ganti atau meninggu hujan sedikit reda. Bagaimana ini? Sudah jauh-jauh ke tlatar tapi malah hujan deras. Menunggu hujan reda mungkin keburu gelap, kolam ditutup. Rugi kalau tidak renang. Akhirnya Saya nyemplung ke kolam ditemani hujan. Airnya gak dingin seperti yang dibayangkan kok. Malah lebih dingin jika meringkuk diam di sudut kolam menunggu hujan reda. Kemudian ada 2 orang menyusul, 3, dan akhirnya ada 6 orang berenang dalam hujan. Awas, geledek. A post shared by Slamet Riyadi (@slamsr) on Feb 13, 2018 at 3:55am PST Haiii.... balik lagi ke 100 kata yak. Awalnya pengen 1 post/hari, tapi kok ya keteter. Oke, Saya coba mulai lagi. Pada nyimak laporan cuaca akhir-akhir ini gak? Khusunya di wilayah Semarang dan Boyolali. Hujan turun ha