Badan ini kegatelan karena 2 minggu tidak berenang. Rasanya pegel dan pengen nyelupin kepala di dasar kolam yang airnya dingin. Bukan karena males sih, hanya saja sedang terapi punggung. "Olahragane leren sik yaké mas, 3 hari" kata dukun pijat, tepat di hari sabtu 2 minggu kemarin. Saya iyakan saja, supaya baikan dengan tidak olahraga berenang dan lari selama 1 minggu dan berlanjut sampai 2 minggu.
Badan rasanya sudah pegel pegel tidak olahraga selama itu. Akhirnya...
Tidak tertahankan lagi. Mumpung lagi liburann panjang, mertua, istri, dan anak semua ada di rumah semua, tetapi tidak bisa diajak berenang karena sedang kena wabah gatel-gatel. Dalam hati sebenarnya pengen ngajak Fatih renang, tapi paling juga tidak mau nyemplung. Masih gatal-gatal juga. Jadi saya berangkat renang sendiri.
Sekitar pukul 7 pagi saya sampai di Siwarak Ungaran. Suasana belum begitu ramai, parkiran luar masih 2 baris, petugas karcis pun belum memberikan bukti karcis tiket masuk, kolam 2.5 meter pun masih ada sela yang longgar untuk dijegurin. Tapi airnya kok gitu?
Ini hari sabtu lho, tapi kondisi airnya sudah seperti hari senin saja. Mungkin terpapar efek samping liburan panjang, liburan natal, dan liburan sekolah. Mungkin kolamnya kebanjiran pengunjung di hari kamis dan hari jumat kemarin. Gak papalah. Sambil berdoa semoga tidak sampai airnya terminum.
Rasanya beda. Saya yang 3 bulan ini biasa berenang di Tlatar dengan ukuran kolam standar nasional 50x25x2 meter, kemudian berenang di sini, renang rasanya enteng. Tapi yang biasanya renang 500 meter cuma butuh 5 set, (1 set = 100 meter = 1 kali bolak balik), maka jika berenang di Siwarak harus 2 kali lipatnya, yaitu 10 set.
Dan rasanya 1500 meter sudah cukup. Sudah siang, mulai panas dan ramai juga. Horeee... kulit belang lagi. Sudah kaya ikan paus orca.
@slamsr
20180104
Badan rasanya sudah pegel pegel tidak olahraga selama itu. Akhirnya...
Tidak tertahankan lagi. Mumpung lagi liburann panjang, mertua, istri, dan anak semua ada di rumah semua, tetapi tidak bisa diajak berenang karena sedang kena wabah gatel-gatel. Dalam hati sebenarnya pengen ngajak Fatih renang, tapi paling juga tidak mau nyemplung. Masih gatal-gatal juga. Jadi saya berangkat renang sendiri.
Sekitar pukul 7 pagi saya sampai di Siwarak Ungaran. Suasana belum begitu ramai, parkiran luar masih 2 baris, petugas karcis pun belum memberikan bukti karcis tiket masuk, kolam 2.5 meter pun masih ada sela yang longgar untuk dijegurin. Tapi airnya kok gitu?
Ini hari sabtu lho, tapi kondisi airnya sudah seperti hari senin saja. Mungkin terpapar efek samping liburan panjang, liburan natal, dan liburan sekolah. Mungkin kolamnya kebanjiran pengunjung di hari kamis dan hari jumat kemarin. Gak papalah. Sambil berdoa semoga tidak sampai airnya terminum.
Rasanya beda. Saya yang 3 bulan ini biasa berenang di Tlatar dengan ukuran kolam standar nasional 50x25x2 meter, kemudian berenang di sini, renang rasanya enteng. Tapi yang biasanya renang 500 meter cuma butuh 5 set, (1 set = 100 meter = 1 kali bolak balik), maka jika berenang di Siwarak harus 2 kali lipatnya, yaitu 10 set.
Dan rasanya 1500 meter sudah cukup. Sudah siang, mulai panas dan ramai juga. Horeee... kulit belang lagi. Sudah kaya ikan paus orca.
@slamsr
20180104
Comments
Post a Comment