Skip to main content

Jalur Khusus Pertamax

“Wah SPBUnya mengular, bun”

Sore itu, SPBU di Suruh antriannya puwanjiyaaaang. Tapi apa boleh buat? Jarum Indikator bahan bakar sudah mepet di empty dan merah. Kalau isi bensin di SPBU di Karanggede berasa dikemplang. Hitungannya tidak sportif. Beli 20ribu berasa 15ribu. Yasudahlah… antri panjang kita.

Terlihat X Banner bertuliskan “JALUR KHUSUS PERTAMAX” di sebelah kanan dan “JALUR KHUSUS PREMIUM” di sebelah kiri. Sama sama panjang antrinya. Okelah, sebagai tim pertamax, saya harus ambil jalur kanan. Wah, orang sini seleranya pertamax juga.

“Okesip, tinggal 2 antrian” Tapi tunggu dulu, sepertinya ada yang aneh. 2 antrian di depan saya ternyata mengisi Premium di jalur pertamax. KAMPRETOS NOMOS!

Ah sudahlah, Petugas SPBUnya baik hati ya? Melayani dengan baik semua pelanggan, baik premium dan pertamax. Tapi lama-lama kok kesel yak! Jadi pengen nggajul Banner “JALUR KHUSUS PERTAMAX”

@slamsr
27OKT2017

Comments

Popular posts from this blog

Kisah Ibu dan Anak Yang Terusir

Nak, ibu tahu kita ini cuma numpang, tidak punya hubungan keluarga, tidak mempunyai hak untuk tinggal dan akan menyusahkan sang pemilik rumah. Namun, di malam hari yang hujan dan dingin begini, kemana kita harus berteduh? Sedangkan kamu terus merengek kedinginan. Ibu bingung, nak. Ayahmu itu brengsek, tahunya cuma bikin anak, tidak mau bertanggung jawab. Bukanya merawat kamu dan menjaga ibumu ini setelah melahirkan, tetapi dia malah kelayapan dengan wanita lain. Wanita pemilik rumah ini sungguh membenci kita, nak. Dalam kondisi seperti ini dia terus menjahati kita, berteriak-teriak tidak menyukai kita. Apa dia tidak ingat bagaimana rasa sakitnya melahahirkan? Dalam kondisi yang rapuh seperti ini, kita diusir dan Ibu tak tahu harus ke mana. Ibu makin bingung, ketakutan dan hanya bisa memeluk erat tubuhmu yang mungil. Kita masih beruntung, laki-laki pemilik rumah ini masih bebaik hati, tidak semena-mena langsung mengusir dan menendang kita. Sebenarnya dia ingin kita tetap tinggal...

Mau Masak Nasi Goreng atau Bakar Warung?

"Mas, ini mau masak nasi goreng atau mau bakar warung?” Batin saya ketika menyaksikan cara masak Mas Jhon sang pria gempal berjenggot tajam. Kayanya masnya bekas pesulap atau pemain debus, itu cipratan api hampir menjilat mbun mbunan kepalanya. Salah satu warung nasi goreng di Alun Alun Bung Karno ini masaknya lebay, kebanyakan gaya, tapi cukup menghibur. Api meluber dari wajan sampai menyembur seperti fire gun tentara Nazi. Katanya ini bukanlah sulap, melainkan efek dari kuah kaldu dan minyak yang bersentuhan dengan api. Jadi teringat dengan adegan cafe bar bar dari Purowodadi yang lempar panci, wajan, lempar kompor, lempar solet. LHOSSSS! Lalu bagaimana rasanya setelah dibumbui efek jurus ninja semburan api ini? Ada yang spesial? Egak tahu, saya cuma lewat nyari ketela goreng. Yang dimasak juga bukan nasi goreng, tetapi bakmi godog.

Kesurupan Hantu Wanita dan Cara Mengobatinya

"HIHIHI..." Wanita yang tadinya tidur diam persis orang mati tiba-tiba ketawa mirip kuntilanak. "KMPRT BJRUT!!!" Sontak saya kaget! mencolot satu langkah ke belakang sambil megang isi dada yang hendak njepat . Saya yang tadinya penasaran memilih mundur cari aman. Begini ceritanya: Hari jumat kemarin kantor mendadak heboh karena ada kesurupan masal. Ada 3 orang yang terindikasi dirasuki setan karyawan wanita yang dulu meninggal karena kecelakaan. Korban terakhir terpaksa didorong ke klinik dengan troli karena begitu beratnya, saya perkirakan  beratnya lebih dari 80kilo (semoga tidak dianggap bodyshaming). Jika dibopong atau digendong bisa bikin tulang punggung retak walaupun diangkat rombongan. Saya yakin 4 orang yang tadi mbopong, urat dan ototnya sudah ngilu. Suasana klinik medadak jadi singup, horor dan kelam. Ada 3 wanita yang sedang berontak kerasukan dan mencoba ditenangkan oleh teman dan karyawan lain dengan cara dipegangi kakinya, badan dan kepala...