Saya pernah menonton salah satu ceramah Ustad Anwar Zahid di youtube. Dalam ceramahnya terselip candaan tentang imam yang lupa bacaan surat yang sangat sangat panjang. 3 kali imam tersebut mencoba mengingat-ingat kelanjutan bacaan suratnya, namun 3 kali terhenti. Lalu dari belakang ada anak kecil yang menyahut "Kulhu wae lek, suwen". dan semua pendengar ceramah ikut tertawa, termasuk saya yang nonton lewat hape layar 5in.
Ketika sholat berjamaah di mushola rumah mertua pun juga ada ada Imam yang salah dalam urutan sholat. Jamaah hendak mengingatkan jika ada yang salah dengan mengucap "Subhanallah....". Namun yang mengucapkan "Subhanallah" adalah sekitar 70% dari jamaah. Dan sholat pun dilanjutkan.
Rasanya ada yang kurang pas/benar ya?
Iya, cara mengingatkan imam di atas, tidak benar. Yang mengingatkan cukup satu saja, yaitu orang yang di belakang imam dan yang di belakang imam sebaiknya adalah “cadangan” imam. Kalau ramai-ramai membenarkan, kadang imam malah bingung.
Kemudian, "Kulhu" itu sebutan untuk surat Al-Ikhlas.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾
Kulhu. Orang di sekitar saya mungkin tidak akan tahu jika diminta membaca surat Al-Ikhlas, tetapi seraya akan paham jika menyebutnya "Kulhu". Karena terdapat di awal bacaan surat. Kemudian, cara menulis dan melafalkannya juga bukan "Kulhu", tetapi Qulhu.
Kemudian, yang hafal "Kulhu" tadi, apakah tahu artinya?
@Slamsr
20180122
Ketika sholat berjamaah di mushola rumah mertua pun juga ada ada Imam yang salah dalam urutan sholat. Jamaah hendak mengingatkan jika ada yang salah dengan mengucap "Subhanallah....". Namun yang mengucapkan "Subhanallah" adalah sekitar 70% dari jamaah. Dan sholat pun dilanjutkan.
Rasanya ada yang kurang pas/benar ya?
Iya, cara mengingatkan imam di atas, tidak benar. Yang mengingatkan cukup satu saja, yaitu orang yang di belakang imam dan yang di belakang imam sebaiknya adalah “cadangan” imam. Kalau ramai-ramai membenarkan, kadang imam malah bingung.
Kemudian, "Kulhu" itu sebutan untuk surat Al-Ikhlas.
قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ﴿١﴾ اللَّهُ الصَّمَدُ ﴿٢﴾ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ ﴿٣﴾ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ ﴿٤﴾
Kulhu. Orang di sekitar saya mungkin tidak akan tahu jika diminta membaca surat Al-Ikhlas, tetapi seraya akan paham jika menyebutnya "Kulhu". Karena terdapat di awal bacaan surat. Kemudian, cara menulis dan melafalkannya juga bukan "Kulhu", tetapi Qulhu.
Kemudian, yang hafal "Kulhu" tadi, apakah tahu artinya?
@Slamsr
20180122
Katakan..
ReplyDelete*tapihasilnanyatemandepanmeja ^^
Belum gugling lo ini.
Di Lombok juga sering nyebut surat Al Ikhlas sebagai 'Kulhu'.
Kecuali anak-anak ikut mengaji di Madrasah, surat 'kulhu' gampang diingat di otak.
lalu, terusannya apa, bun?
Delete