Skip to main content

Posts

Showing posts from November, 2017

Kisah Ibu dan Anak Yang Terusir

Nak, ibu tahu kita ini cuma numpang, tidak punya hubungan keluarga, tidak mempunyai hak untuk tinggal dan akan menyusahkan sang pemilik rumah. Namun, di malam hari yang hujan dan dingin begini, kemana kita harus berteduh? Sedangkan kamu terus merengek kedinginan. Ibu bingung, nak. Ayahmu itu brengsek, tahunya cuma bikin anak, tidak mau bertanggung jawab. Bukanya merawat kamu dan menjaga ibumu ini setelah melahirkan, tetapi dia malah kelayapan dengan wanita lain. Wanita pemilik rumah ini sungguh membenci kita, nak. Dalam kondisi seperti ini dia terus menjahati kita, berteriak-teriak tidak menyukai kita. Apa dia tidak ingat bagaimana rasa sakitnya melahahirkan? Dalam kondisi yang rapuh seperti ini, kita diusir dan Ibu tak tahu harus ke mana. Ibu makin bingung, ketakutan dan hanya bisa memeluk erat tubuhmu yang mungil. Kita masih beruntung, laki-laki pemilik rumah ini masih bebaik hati, tidak semena-mena langsung mengusir dan menendang kita. Sebenarnya dia ingin kita tetap tinggal

Selembar Uang Keramat

Horeee... pagi ini istri tidak masak. Drama yang dulu terualan kembali. Drama yang dulu itu tuh! Masih ingat? Tak usah dipikir berat-berat, mari sarapan dulu. Tapi pagi ini ibu penjual bubur tidak menggelar lapak di samping parkiran kantor. Rencana A gagal, maka sudah disiapkan rencana C, yaitu nasi rames endog dadar. 🍳 Tapi selembar uang di kantong celana ini yang jadi masalah ketika membayar. “Bawa aja dulu uangnya, mas” kata Ibu penjual, sambil meladeni pembeli lain yang memesan ramesan onyol onyol dan mie kuning. 6 Jam Kemudian => ⏱ Selepas pulang jumatan tenggorokan terasa kering dan gatal, "ah minum es segar dingin sepertinya suwegeer." 🍺 Benar juga, segarnya mulai menjalar seketika bibir ketemu bibir cangkir. "Mak nyossss" berasa ada yang mengepul di bibir. Tegukan pertama saya tahan di mulut dan lidah “mak sengkringgg” , kemudian saya alirkan ke kerongkongan dan terjun ke lambung. Saya ulangi hingga tegukan ke-5 yang kini hanya